JAKARTA – Kontroversi seputar seleksi Paskibraka Nasional kembali mencuat menjelang perayaan HUT Kemerdekaan pada 17 Agustus 2023.
Dua pelajar bernama Doni dan Nanda, yang sebelumnya dinyatakan lolos seleksi Paskibraka Nasional 2023, dilaporkan tidak dapat berpartisipasi.
Doni Amansa dari Konawe, Sulawesi Tenggara, dan Nanda Maulidya dari SMA N 8 Kota Ternate gagal berangkat ke Jakarta meskipun telah berhasil melewati seleksi dan dijadwalkan mewakili daerah masing-masing.
Pada tanggal 15 Juli 2023, Doni mengalami kejutan pahit ketika namanya diganti dengan murid lain bernama Wiradinata Setya Persada anak dari perwira polisi.
Fakta tersebut juga dibenarkan oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sultra Harmin kepada wartawan Minggu (16/7/2023).
Kendati demikian, Harmin mengaku tak pernah bertemu langsung dengan ayah Wiradinata dan tak bisa memberikan informasi yang lebih mendetail.
Sementara itu, Nanda, yang seharusnya mewakili Provinsi Maluku Utara, juga harus digantikan oleh siswa lain tanpa alasan yang jelas.
Mendadak keberangkatannya ke Jakarta dibatalkan menjelang H-2. Posisi Nanda diganti oleh siswi SMA Negeri 1 Halmahera Utara, Muhtafia Asmar Badarab.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kehumasan SMA N 8 Kota Ternate Sri Hargiyanti ungkap beberapa kejanggalan. Nanda sebelumnya dinyatakan lolos tes kesehatan di RS Umum Daerah Chasan Boesoirie usai dinyatakan layak oleh dokter.
Sri mengungkap orang tua Nanda menerima telepon pada 8 Juli 2023 dari pembina Dispora Kota Ternate dan meminta Nanda untuk menjalani tes kesehatan untuk ketiga kalinya. Kala itu, disebutkan bahwa Nanda memiliki masalah di bagian mata.
Nanda dan sekolahnya akhirnya menyurati  Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) sebagai panitia seleksi Paskibraka.
Anggota DPRD Komisi III Kota Ternate, Nurlela Syarif dalam keterangan resminya, Senin (17/7/2023) menaruh beberapa kecurigaan seperti adanya prosedur yang tak sesuai.
Keputusan tersebut menimbulkan kecurigaan di kalangan masyarakat karena pergantian nama peserta yang sebelumnya telah lolos seleksi dengan siswa lainnya.
Tak hanya itu, ketidakjelasan alasan dari pergantian nama-nama tersebut semakin memperkuat kekhawatiran masyarakat.
Komisi III DPRD Ternate telah mengungkap adanya dugaan praktik nepotisme di dalam seleksi tersebut, yang diduga menjadi faktor utama pembatalan keikutsertaan Nanda dan pergantian nama dengan peserta lain.
Polemik ini menjadi sorotan publik menjelang peringatan HUT Kemerdekaan RI pada 17 Agustus mendatang, dan memunculkan pertanyaan tentang transparansi dan integritas dalam seleksi Paskibraka Nasional.