Kerennya “Kaltim Keren”

Jurnalborneo.com

Mahyudin dengan tokoh Banjar Paser.

Catatan Rizal Effendi

PENAMPILAN Mahyudin agak berubah. Setidaknya dari gaya rambutnya. Agak gondrong. Bisa jadi lebih keren. Disesuaikan dengan visinya sebagai calon gubernur Kaltim. Yaitu “Kaltim Keren.” Makanya penampilan dia juga harus keren, seperti anak muda  dan bergaya milenial.

Mahyudin lahir di Tanjung, Kabupaten Tabalong , Kalsel, 8 Juni 1970. Berarti usianya baru 53 tahun. SD dan SMP dia tamatkan di Sangatta. Tapi SMA dan S1-nya di Kalsel, tepatnya di Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat (Unlam), Banjarmasin. Lalu S2 dan S3 di Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto dan Universitas Satyagama, Jakarta. Kalau lengkap dengan gelar, maka namanya ditulis Dr H Mahyudin, ST, MM.

Orang-orang yang lahir pada tahun 70-an sebenarnya termasuk generasi X. Disebut juga generasi baby bust dikarenakan penurunan angka kelahiran bayi yang signifikan dibandingkan generasi baby boomer sebelumnya.

Kelompok generasi X disebut-sebut juga sebagai generasi yang mandiri. Pekerja keras dan berorientasi pada karier. Dia bersikap lentur atau fleksibel, mahir dalam teknologi, logis dan banyak akal. Bahkan dinilai sebagai problem solver, cerdas dalam memecahkan masalah.

Sepertinya itu menggambarkan sosok Mahyudin, salah satu kader bangsa yang menonjol. Tidak banyak orang daerah bisa melejit sampai ke level Pusat. Mahyudin dari Kaltim membuat decak kagum. Bisa merintis karier politik di panggung nasional. Juga sukses sebagai pengusaha.

Dari segi usia, dia lebih muda dari Isran Noor. Petahana cagub Kaltim ini kelahiran Sangkulirang, Kutai Timur, 66 tahun silam. Tapi Mahyudin lebih dulu jadi bupati Kutim, baru menyusul Isran Noor. Karier keduanya sama-sama melejit. Isran jadi gubernur Kaltim, sedang Mahyudin sukses di Jakarta, mulai menjadi anggota DPR RI, wakil ketua MPR RI sampai wakil ketua DPD RI. Tapi sebelumnya, dia juga pernah menjadi wakil bupati Kutim dan bupati Kutim.

Dengan cagub lainnya, Rudy Mas’ud (42), dia juga sangat berkaitan. Rudy adalah anggota DPR RI, yang saat ini menjadi ketua DPD Golkar Kaltim. “Saya ini juga kader Golkar, lebih senior,” kata Mahyudin. Catatan kariernya di partai beringin sangat lengkap. Berlangsung 20 tahun lebih.

Mulai menjadi wakil sekretaris Golkar Kecamatan Sangatta, sekretaris Golkar Kutim, ketua DPD II Golkar Kutim, ketua DPD I Golkar Kaltim, ketua Bidang Organisasi DPP Golkar sampai wakil ketua umum DPP Golkar. 

Dia sempat mencalonkan diri menjadi ketua umum DPP Golkar. Tapi terjadi gesekan sehingga memutuskan hijrah ke DPD RI. Tanpa partai. Belakangan dia diangkat menjadi ketua Dewan Pertimbangan Partai Perindo. Tapi tidak lama, Mahyudin hengkang dari partai milik Hary Tanoesoedibjo tersebut.

Mahyudin juga pernah menjadi ketua umum Dewan Pimpinan Nasional Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (DPN HKTI) periode 2015-2020. Sebelumnya HKTI sempat terbelah dua kubu. Ada yang dipimpin Prabowo Subianto, ada juga yang diketuai Oesman Sapta Odang.

Tidak saja Mahyudin yang sukses di panggung politik. Istrinya, Agati Sulie Mahyudin juga sempat menjadi anggota DPR RI periode 2014-2019. Dia mewakili Golkar dapil Kalteng, maklum Agati memang orang sana. Dia dilahirkan di Aruk, Kabupaten Kapuas. Buah perkawinannya dengan Mahyudin, mereka dikaruniai 3 anak.

Sayang putri sulungnya Shela Angraini Sadewi gagal mengikuti jejak politik kedua orang tuanya. Dalam Pileg 2024, Shela menjadi caleg DPR RI dari Partai Amanah Nasional (PAN) dapil Kaltim. Partainya Zulkifli Hasan, menteri perdagangan. Tapi suaranya tidak cukup untuk bisa lolos ke Senayan.

Tadinya Mahyudin ingin meninggalkan panggung politik. Dia ingin fokus dengan bisnisnya. Beternak ayam modern dan tanam kelapa sawit. Tapi dia mengaku dapat panggilan baru setelah mendapat doa dari guru-gurunya (para kiai) dan restu ibunya. “Dengan mengucap bismillah, saya memutuskan ikut pencalonan gubernur Kaltim,” katanya kepada wartawan.

MASIH MENDAFTAR

Berkaitan dengan pencalonannya sebagai cagub Kaltim, belum tampak jelas jalur apa yang akan dipakai Mahyudin. Apakah sama seperti Isran yang menempuh jalur perseorangan atau independen, atau juga meminang perahu milik partai. Dia juga belum menentukan siapa pendampingnya sebagai calon wakil gubernur (cawagub).

“Saya jalani dua-duanya. Saat ini kita juga mendaftar ke partai-partai yang mulai membuka pendaftaran,” katanya ketika saya hubungi lewat WhatsApp atau WA. Beberapa hari lalu Tim Pemenangan Mahyudin sudah mengambil formulir pendaftaran di sekretariat PDIP Kaltim. “Menyusul kemudian ke PKB Kaltim,” ungkap ketua timnya, Aji Fitriansyah.

Dalam acara silaturahmi dengan sejumlah tokoh masyarakat di beberapa daerah, Mahyudin sudah mulai memperkenalkan visinya, yang dia sebut dengan “Kaltim Keren.” Di Samarinda, Balikpapan, dan kabupaten/kota lainnya, dia juga sudah memajang baliho Kaltim Keren. Cukup menarik perhatian.

“Wah keren juga penampilan Pak Mahyudin dengan Kaltim Keren-nya,” kata Taupik, warga Grand City setelah melihat baliho Kaltim Keren di Jl MT Haryono, Balikpapan.

Seperti sudah dijelaskannya, Kaltim Keren adalah 5 visi yang dia usung pada Pilgub Kaltim 2024. Yaitu Kolaboratif, Ekonomi Maju Berkeadilan, Religius dan Bersatu, Bangun Entrepreneurship serta Lingkungan Nyaman.

Menurut Mahyudin, collaborative governance atau pemerintahan kolaboratif memerlukan sinergi dan kerja yang berbasis pada komitmen bersama untuk menyelaraskan pemahaman antara pemerintah dan masyarakat.

Dia melihat Kaltim memiliki sumber daya kolaborator yang amat besar. Mulai dari pakar, universitas, sektor privat, serta NGO yang amat banyak dan beragam. Jadi sudah saatnya pemerintah melibatkan rakyatnya dalam membuat suatu kebijakan.

Ada tiga hal penting, kata Mahyudin dalam mewujudkan ekonomi maju berkeadilan. Pertama, perlu dilakukan transformasi ekonomi untuk mengembalikan trajectory pertumbuhan ekonomi Kaltim. Kedua, mengalihkan sumber pertumbuhan ekonomi utama yang berbasis tenaga kerja low skilled dan sumber daya alam ke arah sumber pertumbuhan yang berbasis produktivitas, yaitu hilirisasi dan industrialisasi. Ketiga, kemajuan ekonomi juga harus bersifat inklusif, artinya dapat dinikmati oleh semua kalangan dan wilayah.

Ketika menjelaskan visi Religius dan Bersatu, dia menekankan bahwa agama juga menjadi motor penggerak transformasi sosial, budaya dan ekonomi. “Kita bersyukur di Kaltim hampir tidak ada konflik horizontal antarsuku, agama, ras dan golongan. Ini menjadi modal besar bagi stabilitas pembangunan,” tambahnya.

Pasca ditetapkannya IKN, maka diperkirakan akan banyak warga pendatang yang menetap di Kaltim. Untuk itulah rasa persatuan dalam perbedaan harus tetap dijaga dan dipelihara.

Berkaitan dengan visi keempat, yaitu Bangun Entrepreneurship, Mahyudin melihat faktor ini sangat penting dalam membuka dunia usaha  sekaligus membuka lapangan kerja baru. Dia melihat masalah lapangan kerja juga menjadi tantangan yang dihadapi Kaltim.

Dia meyakini dengan adanya IKN, maka dibutuhkan entrepreneur-entrepreneur yang baik dan mampu menjadi penggerak daerah penyangga. Momentum IKN juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi akibat pertumbuhan penduduk dan peningkatan permintaan pasar.

Mahyudin menegaskan bahwa pembangunan Kaltim ke depan harus mampu menciptakan lingkungan yang nyaman. “Karena itu kita harus menerapkan prinsip pembangunan yang berorientasi kepada konsep green city, eco city dan smart city,” tandasnya.

Seorang warga Kutim bernama Agus kirim akronim baru kepada saya. Selain Kaltim Keren, ada juga istilah “Kaltim Mahyudin.” Dia bilang, Mahyudin itu artinya: Maju, Hebat, Yahud dan Diinginkan. “Jadi Mahyudin memang calon yang berwawasan maju, hebat, luar biasa dan sesuai dengan keinginan warga,” katanya bersemangat.(*)

Penulis:

Hastag:

error: Content is protected !!