Seno Aji Optimis Peningkatan APBD 2023 Dorong Pembangunan Berbagai Sektor di Kaltim

Jurnalborneo.com

Wakil ketua DPRD Kaltim, Seno aji saat ditemui setelah Rapat Paripurna ke 34. (Foto : Khin/Jurnalborneo.com)
Wakil ketua DPRD Kaltim, Seno aji saat ditemui setelah Rapat Paripurna ke 34. (Foto : Khin/Jurnalborneo.com)

SAMARINDA – Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Seno Aji, menyampaikan harapannya terkait peningkatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Kaltim tahun 2023 sebesar Rp 18,16 Triliun. Ia berharap peningkatan ini akan memberikan dampak positif pada pembangunan di berbagai sektor.

“Kami bersyukur bahwa APBD perubahan tahun 2023 mengalami peningkatan. Yang kami harapkan dari peningkatan anggaran ini adalah kontribusi signifikan bagi pembangunan Provinsi Kaltim secara keseluruhan,” ujar Seno Aji setelah pengesahan APBD Perubahan dalam rapat paripurna DPRD Kaltim pada Senin (18/9/2023) malam.

Seno Aji juga menyoroti penambahan penyertaan modal Pemprov Kaltim kepada Bankaltimtara sebesar Rp 3,5 triliun sebagai bagian dari peningkatan anggaran tersebut. Ia menekankan pentingnya penggunaan modal tambahan ini sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan dan harus diawasi dengan ketat.

Politikus Partai Gerindra ini menyoroti beberapa sektor pembangunan yang harus mendapat perhatian lebih lanjut, terutama infrastruktur jalan di seluruh wilayah Kaltim.

“Kami sangat bersyukur bahwa dalam anggaran perubahan ini, beberapa jalan yang memerlukan perbaikan telah diidentifikasi. Ini adalah salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam anggaran perubahan ini,” katanya.

Selain infrastruktur jalan, Seno Aji juga mengkhawatirkan kondisi infrastruktur pendidikan, khususnya sekolah yang berada di bawah naungan Pemprov Kaltim. Sebagian besar sekolah ini mengalami kerusakan, dan beberapa bahkan belum memiliki pagar.

Dalam upaya mengatasi masalah ini, Seno Aji berencana untuk berdiskusi dengan dinas terkait mengenai penggunaan alokasi anggaran sebesar 20 persen yang telah dialokasikan. Tujuannya adalah untuk memprioritaskan perbaikan fisik sekolah terlebih dahulu sebelum melengkapi fasilitas lainnya.

“Dari 241 sekolah menengah di Kaltim, kami melihat banyak yang mengalami kerusakan fisik yang beragam, bahkan beberapa belum memiliki pagar. Kami berharap bahwa dengan penggunaan anggaran yang tepat, masalah ini dapat segera diatasi,” jelasnya.

Seno Aji berharap bahwa solusi atas masalah ini dapat ditemukan sebelum pengesahan anggaran tahun 2024, sehingga pembangunan pendidikan di Kaltim dapat berjalan dengan baik. (adv)

Penulis:

Hastag:

error: Content is protected !!