Tips Mendapatkan Nilai Toefl Tinggi

Jurnalborneo.com

ILUSTRASI. Tips Mendapatkan Nilai Toefl Tinggi (Foto: Freepik)
ILUSTRASI. Tips Mendapatkan Nilai Toefl Tinggi (Foto: Freepik)

Tes TOEFL, yang merupakan singkatan dari Test of English as a Foreign Language, adalah sebuah tes yang digunakan untuk mengevaluasi kemampuan bahasa Inggris seseorang. Berbeda dengan tes bahasa Inggris di sekolah, tes TOEFL tidak terkait langsung dengan proses belajar-mengajar. Tes ini digunakan untuk mengukur tingkat kecakapan bahasa Inggris secara umum.

Tes TOEFL terdiri dari beberapa tahapan yang harus diikuti untuk mendapatkan hasilnya. Tes ini bersifat proficiency test, yang artinya mengukur kemampuan bahasa Inggris seseorang tanpa memperhatikan materi yang telah dipelajarinya di kelas. Dengan kata lain, tes TOEFL tidak hanya menilai pengetahuan yang diperoleh melalui pembelajaran formal.

TOEFL mencakup empat aspek utama, yaitu: 

  1. Listening Comprehension: Mengukur kemampuan dalam memahami percakapan dan materi audio dalam bahasa Inggris.
  2. Structure and Written Expression: Menguji pemahaman tata bahasa dan penggunaan struktur kalimat yang tepat dalam bahasa Inggris tertulis.
  3. Reading Comprehension: Menilai kemampuan dalam memahami dan menganalisis teks-teks tertulis dalam bahasa Inggris.
  4. Test of Written English (TWE): Mengukur kemampuan menulis esai dalam bahasa Inggris dengan struktur dan gaya yang tepat.

Dengan mengikuti tes TOEFL, seseorang dapat menilai kemampuan bahasa Inggrisnya secara objektif dan digunakan sebagai acuan untuk keperluan akademik atau profesional di mana bahasa Inggris menjadi syarat penting.

JENIS TES TOEFL

Ada tiga jenis tes TOEFL yang umumnya dikenal, yaitu International TOEFL test, Institutional TOEFL test, dan TOEFL Like-Test. Perbedaan utama antara ketiganya terletak pada sumber soal dan masa berlaku tes.

International TOEFL test memiliki soal baru setiap kali pelaksanaan tes. Tes ini memiliki masa berlaku selama dua tahun dan dapat diterima di universitas di seluruh dunia. Selain itu, skor dari tes ini juga dapat digunakan untuk melamar beasiswa ke luar negeri.

Institutional TOEFL test, di sisi lain, menggunakan soal-soal dari tes International TOEFL beberapa tahun sebelumnya. Tes ini memiliki masa berlaku hanya enam bulan dan biayanya lebih rendah. Namun, skor dari tes ini umumnya tidak dapat digunakan untuk mendaftar ke universitas di luar negeri, meskipun dalam beberapa kasus tertentu dapat digunakan untuk melamar beasiswa ke luar negeri.

TOEFL Like-Test adalah tes yang serupa dengan TOEFL namun tidak dapat digunakan untuk mendaftar ke universitas di luar negeri. Tes ini biasanya digunakan untuk memenuhi persyaratan universitas tertentu di Indonesia.

Sebagai tips untuk mengerjakan tes TOEFL, penting bagi kamu untuk memahami jenis-jenis tes yang ada. Hal ini akan membantu kamu dalam belajar dan mempersiapkan diri menghadapi tes tersebut. Setiap jenis tes TOEFL memiliki perbedaan yang signifikan, jadi pastikan kamu mengenali karakteristik masing-masing tes dan fokus pada persiapan yang sesuai dengan jenis tes yang akan kamu ikuti.

1. PBT TOEFL

PBT (Paper-based Test) adalah singkatan dari Paper-based Test, yang mengindikasikan bahwa tes ini dilakukan dengan menggunakan kertas sebagai alat tes. PBT merupakan sistem tes pertama yang digunakan oleh ETS (Educational Testing Service). Tes PBT terdiri dari tiga bagian, yaitu Structure, Listening, dan Reading.

Rentang skor yang diberikan pada tes PBT adalah antara 310 hingga 677. Waktu yang diberikan untuk menyelesaikan tes ini berkisar antara 2 hingga 2,5 jam. Namun, sejak tahun 2006, tes PBT sudah tidak berlaku lagi di Indonesia. Rentang skor yang berlaku di Indonesia adalah antara 217 hingga 677, dan durasi tesnya tetap sekitar 2 hingga 2,5 jam.

2. CBT (Computer Based Test) TOEFL

CBT-TOEFL (Computer-based Test of English as a Foreign Language) merupakan jenis tes TOEFL yang menggantikan PBT-TOEFL. Dalam tes CBT-TOEFL, tidak lagi menggunakan kertas sebagai alat tes, tetapi langsung menggunakan komputer. Semua soal disajikan melalui perangkat lunak komputer, dan peserta menjawab langsung di dalam komputer. CBT-TOEFL pertama kali diperkenalkan pada tahun 1998.

Namun, di beberapa negara di Asia, termasuk Indonesia, masih diperbolehkan menggunakan PBT (ITP-TOEFL) sebagai standar tes TOEFL internasional. Oleh karena itu, popularitas CBT di Indonesia masih terbatas, dan masih banyak masyarakat yang tidak mengenal CBT-TOEFL.

Dalam tips mengerjakan tes TOEFL CBT, materi yang diujikan meliputi Listening, Structure, Reading, dan Writing. Rentang skor yang diberikan pada tes ini adalah antara 0 hingga 300. Durasi tesnya tetap sekitar 2 hingga 2,5 jam.

3. iBT-TOEFL

TOEFL iBT-TOEFL atau Next Generation (NG) TOEFL adalah jenis tes TOEFL terbaru yang diperkenalkan oleh ETS pada tahun 2005. Di Indonesia, tes ini mulai diberlakukan sebagai standar International TOEFL Test sejak tahun 2006.

TES melakukan banyak perubahan pada format dan sistem tes TOEFL terbaru ini. iBT-TOEFL menggunakan komputer sebagai media tes, namun menggunakan internet dalam sistem tesnya. Hal ini memungkinkan peserta tes untuk melakukan tes secara online dengan ETS dan menjawab soal-soal tes secara langsung melalui komputer.

Materi yang diuji dalam tes ini mencakup Listening, Speaking, Writing, dan Reading. Rentang skor yang diberikan pada tes iBT adalah 0 hingga 120. Durasi pengerjaan tes ini sedikit lebih lama dibandingkan dengan jenis tes TOEFL lainnya, yaitu sekitar 4 jam.

Mengetahui tiga jenis tes TOEFL di atas, penting bagi kamu untuk mempersiapkan diri dengan baik agar berhasil dalam tes TOEFL. Karena tes TOEFL umumnya berbiaya, sangat disayangkan jika sudah mengeluarkan biaya yang tinggi namun tidak lulus dalam tes tersebut. Oleh karena itu, berikut ini akan kami bagikan tips untuk mengerjakan tes TOEFL agar bisa meraih skor tinggi.

Tips Mendapatkan Nilai Toefl Tinggi

1. Ketahui Jenis Tes

Langkah pertama dalam mempersiapkan tes TOEFL adalah mengetahui jenis tes apa yang ingin kamu ikuti. Pilih antara TOEFL iBT atau TOEFL Paper-based dari tiga jenis yang telah disebutkan sebelumnya. Pastikan kamu memilih tes yang sesuai dengan format yang akan kamu hadapi. Penting juga untuk memastikan bahwa tes yang kamu ikuti diterima oleh institusi atau universitas yang kamu tuju, serta sesuai dengan persyaratan yang kamu butuhkan, seperti untuk melamar kuliah atau beasiswa.

2. Memiliki Keterampilan Mencatat yang Baik

Salah satu tips berikutnya untuk mengerjakan tes TOEFL adalah memiliki keterampilan mencatat yang baik. Ketika mendengarkan audio dalam tes, kamu hanya diberi satu kesempatan untuk mendengarnya. Kemudian, kamu harus menjawab pertanyaan, berbicara, atau menulis tentang topik yang kamu dengar.

Karena tidak ada kesempatan untuk memutar ulang audio, menjadi seorang pencatat yang baik sangat penting. Kamu dapat berlatih membuat catatan dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris, atau bahkan keduanya. Tujuannya adalah untuk melatih kemampuanmu dalam membuat catatan secara real-time, tanpa melewatkan informasi apa pun yang disampaikan oleh pembicara. Cobalah dengan berbagai klip audio yang berbeda, dengan panjang dan tingkat kesulitan yang berbeda, dan kemudian dengarkan klip tersebut lagi untuk melihat seberapa akurat catatanmu.

3. Lakukan Latihan 

Saat mempersiapkan tes TOEFL, banyak peserta yang memiliki target skor yang ingin dicapai. Selama periode persiapan, penting untuk mengukur kemajuan dan melihat sejauh mana kamu mendekati target tersebut. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan mengikuti tes latihan TOEFL.

Tes latihan akan membantumu untuk memahami lingkungan tes sebenarnya, jenis pertanyaan yang mungkin muncul, dan juga kendala yang mungkin kamu hadapi saat menghadapi tes sebenarnya. Dengan mengikuti tes latihan, kamu dapat mengukur kemampuan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang serupa dengan tes asli dan melihat sejauh mana kamu sudah memenuhi target skor yang diinginkan.

Tes latihan juga membantu untuk mengidentifikasi kelemahan dan memberikan kesempatan untuk memperbaiki keterampilan yang perlu ditingkatkan. Jadi, pastikan untuk meluangkan waktu dalam persiapan kamu untuk mengikuti tes latihan TOEFL sebagai bagian penting dari strategi untuk mencapai skor yang diharapkan.

4. Banyak Membaca

Melakukan kebiasaan membaca tulisan dalam bahasa Inggris setiap hari sangat penting dalam persiapan TOEFL. Dengan membaca secara rutin, kamu akan dapat memahami teks-teks yang sering muncul dalam tes TOEFL. Semakin sering kamu membaca, semakin banyak pula kosakata yang kamu akan ketahui.

Melalui kegiatan membaca yang konsisten, kamu akan semakin terbiasa dengan kalimat-kalimat dalam bahasa Inggris. Bacalah buku, artikel, atau tulisan lain yang kamu sukai dalam bahasa Inggris untuk meningkatkan kosakatamu.

Dengan meluangkan waktu untuk membaca setiap hari, kamu akan mengembangkan pemahamanmu terhadap struktur bahasa Inggris dan meningkatkan kemampuan membaca dengan lebih mudah. Selain itu, kegiatan membaca secara teratur akan membantu memperluas pengetahuanmu tentang berbagai topik yang mungkin muncul dalam tes TOEFL. 

5. Dengarkan Percakapan

Ada banyak sumber radio percakapan berbahasa Inggris online yang bisa kamu dengarkan, seperti BBC atau NPR. Kamu dapat memilih antara acara komedi atau berita sesuai minatmu. Mendengarkan penutur asli bahasa Inggris berbicara dengan kecepatan alami akan membantu mengembangkan kemampuan mendengarkan dalam tes TOEFL.

Selain itu, mendengarkan podcast juga dapat membantu dalam mengembangkan keterampilan berbicara. Kamu dapat memutar ulang bagian podcast yang menarik perhatianmu dan mencoba meniru pengucapan pembicara. Mengerti rekaman audio bisa lebih sulit daripada menonton video karena tidak ada petunjuk konteks yang sama. Oleh karena itu, podcast merupakan pilihan yang baik untuk melatih pemahaman mendengarkan daripada menonton film atau acara TV dalam bahasa Inggris.

Dengan mendengarkan radio percakapan dan podcast berbahasa Inggris secara teratur, kamu akan semakin terbiasa dengan kecepatan dan intonasi bahasa Inggris yang digunakan oleh penutur asli. Hal ini akan membantu meningkatkan pemahaman mendengarkanmu dan juga membantu memperbaiki keterampilan berbicara.

6. Latihan Mengetik

Meskipun sederhana, tips mengerjakan TOEFL ini seringkali diabaikan oleh banyak orang. Bagian menulis dalam tes mengharuskanmu untuk mengetik jawaban di keyboard QWERTY pada komputer. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa kamu bisa mengetik dengan cepat dalam bahasa Inggris menggunakan keyboard QWERTY jauh sebelum tanggal ujian.

Melakukan latihan mengetik dalam bahasa Inggris secara teratur akan membantumu meningkatkan kecepatan dan ketepatan saat mengetik. Hal ini akan sangat berguna saat ujian, karena kamu tidak ingin kehabisan waktu hanya karena tidak mampu menulis esai dengan baik karena keterbatasan dalam mengetik.

Dengan mempersiapkan kemampuan mengetik dengan baik sebelum ujian, kamu dapat meningkatkan efisiensi waktu dan meningkatkan kualitas tulisanmu dalam tes TOEFL.

Baca Juga

Penulis:

Hastag: