BONTANG – Polres Bontang membentuk Satgas Anti Narkoba di Kelurahan Loktuan, karena sering menjadi sasaran empuk dari peredaran dan penggunaan narkotika.
Walikota Bontang Basri Rase mengatakan, pembentukan satgas ini merupakan salah satu upaya memberantas narkoba.
“Kami membentuk Satgas ini setidaknya upaya dalam mengurangi, walaupun pada realitanya masih banyak peredaran narkoba yang terjadi. Dibuktikan, 70 persen penghuni lapas merupakan pelaku yang terjerat kasus narkoba,” bebernya, Jum’at (18/2023).
Basri prihatin, terkait tingginya data kasus mengenai barang haram tersebut di Lapas maupun di Polres Bontang.
“Saya harap semua instansi pemerintah, TNI/Polri, masyarakat dapat berkolaborasi dengan Satgas Anti Narkoba,” ungkapnya.
Basri ingin, di semua penerimaan lowongan kerja dapat mencantumkan pemeriksaan bebas narkoba.
“Bahkan karyawan pun harus dilakukan rutin , berkaca dari kasus sebelumnya, ASN terjangkit kasus narkoba,” jelas Basri.
Dirinya berharap, Satgas Anti Narkoba dapat memberikan kontribusi dan dampak besar bagi Kelurahan Loktuan yang seringkali menjadi transaksi gelap.
Disisi lain, Kapolres Bontang AKBP Yusep Dwi Prastiya menyebutkan, para satgas yang telah diamanatkan oleh Polres Bontang akan diberi pelatihan khusus.
“Beda dari sebelumnya, kami akan bekerjasama dengan BNNK Bontang agar Satgas dapat diberi pelatihan,” ujarnya.
Yusep berharap, satgas dapat mensosialisasikan terkait narkoba di setiap kelurahan. Dirinya ingin, Satgas dapat membantu merealisasikan pengurangan peredaran narkotika di Kota Bontang.
“Kami ingin satgas sebagai jembatan kami untuk dapat menghimbau masyarakat. Rencananya pun, kami akan membentuk komunitas satgas di kelurahan lain dan sekolah-sekolah,” tandasnya.
