JAKARTA – Pada penyelenggaraan ibadah haji 1444H/2023M kali ini. Untuk pertama kalinya, pembayaran Dam para petugas haji akan dilakukan secara kolektif dan pendistribusian dagingnya akan dikirimkan ke Indonesia.
Kementerian Agama RI telah menunjuk Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Maslakh Al-Ukaisyiyah di Makkah sebagai pelaksana penyembelihan untuk pembayaran Hadyu atau Dam Haji Tamattu.
“Kemenag juga telah menunjuk Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Al-Ukaisyiyah di Makkah untuk pembayaran Dam atau hadyu. Dari beberapa usulan, Al-Ukaisyiyah ditunjuk sebagai RPH pembayaran Dam karena memiliki prinsip amanah, transparan dan akuntabel,” jelas Dodo Murtado
Kepala Daker Makkah, Khalilulrahman mengatakan, penunjukan RPH ini baru dilakukan tahun ini, dengan menetapkan seluruh petugas haji dilakukan secara menyeluruh pembayarannya kolektif dan pemotongannya di RPH ini, sebagai langkah awal agar tata kelola Dam bisa lebih baik kedepannya dan sesuai syariat Islam.
“Penunjukan RPH ini dilakukan dalam rangka standarisasi dan perbaikan tata kelola Dam agar sesuai dengan ketentuan syariat Islam. Agar lebih transparan, akuntabel dan amanah. Sehingga dengan segala proses yang telah dilalui sebelumnya termasuk survei kami lakukan. Dipilih Maslakh al-Ukaisyiah ini,” paparnya.
Dijelaskan bahwa, RPH yang dipilih ini telah melewati serangkaian verifikasi dan survei yang dilakukan. Hasilnya RPH ini dinilai bisa menjalankan proses penyembelihan hewan hadyu dengan transparan dan amanah.
Terlebih lagi, usai dilakukan pemotongan hewan hadyu akan diterbitkan sertifikat sebagai bukti oleh RPH tersebut dengan total pembayaran keseluruhan termasuk jasa sembelih yaitu SR 600 atau dalam rupiah sekitar Rp2,4 juta.
“Jadi mereka yang melakukan pembayaran disini, akan memperoleh sertifikat dari RPH ini sebagai bukti telah dilakukan pemotongan hewan hadyu, sertifikatnya langsung diterbitkan setelah penyembelihan dilakukan, ini untuk seluruh petugas haji tetapi kita tidak menutup apabila jemaah juga ingin disini, bisa,” ungkapnya.
PERSIAPAN ARMUZNA
Menjelang Puncak Haji pada 27 Juni 2023 mendatang, Dodo menyampaikan, sejumlah persiapan dilakukan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, saat ini PPIH sedang fokus menyiapkan skema penyelenggaraan pada puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
“Salah satu persiapan PPIH Arab Saudi adalah pembentukan Satuan Operasional (Satops) khusus di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).” jelas Dodo Murtado.
Satops tersebut merupakan pelaksana teknis operasional yang bertugas membantu dan mengkoordinasikan pengendalian pergerakan jemaah haji dan petugas haji kloter dan non kloter.(*)