Kelangkaan dan Tingginya Harga Gas Melon jadi Keluhan

Jurnalborneo.com

Tabung Gas LPG 3Kg Dipajang Kosong Di depan Toko Penjual
Tabung Gas LPG 3Kg Dipajang Kosong Di depan Toko Penjual

SAMARINDA – Kelangkaan gas subsidi 3 kilogram atau gas melon masih dirasakan warga. Salah satunya terjadi di Loa Janan Ilir yang pasokannya jarang dan membuat perbedaan harga signifikan.

Sesuai hukum pasar, semakin tinggi permintaan terhadap suatu barang, membuat harganya melambung. Ya, kelangkaan gas LPG 3 kilogram di Loa Janan Ilir telah berlangsung dalam beberapa pekan terakhir. Warga yang ingin memanfaatkan gas subsidi pun harus merogoh kocek cukup dalam. 

Hasil pantauan Jurnalborneo.com, harga gas yang ditawarkan penjual bervariasi, mulai RP 35-45 ribu. Padahal biasanya tabung melon dibeli seharga Rp 25 ribu. “Sangat mengganggu sekali, di sini, ada yang jual LPG 3 kilogram sekitar Rp 40, biasanya Rp 25-29 ribu,” ungkap Darno salah satu warga di Loa Janan Ilir, Jumat (14/7/2023).

Mereka pun berharap pemerintah dapat mengatasi masalah kelangkaan dan perbedaan harga tersebut. Agar harga tabung melon dipulihkan secara stabil dan dapat ditekan sesuai harga wajar. “Kami menjual tabung gas Rp 35 ribu, agak mahal memang karena keuntungan juga terbatas,” ungkap salah satu penjual Suhardi.

Di sisi lain, salah satu agen tabung gas yang enggan disebutkan namanya mengatakan, mereka telah memperketat penjualan dengan menukar satu LPG dengan satu KTP. Tujuannya agar distribusi kepada masyarakat dapat mencatat dengan baik. “Sebagai agen kami sekarang memperketat penjualan kepada masyarakat ,” tuturnya.

Dia berharap dengan pemberlakuan satu KTP per tabung dapat menjadi  satu cara agar pasokan tabung gas bisa kembali seperti sedia kala. “Paling tidak bisa mengatasi kelangkaan di tengah masyarakat, karena distribusinya bisa lebih tetap sasaran,” tutupnya

Penulis:

Hastag: