Jamaah Haji Indonesia Diminta Hindari Melontar Jumrah pada saat Cuaca Panas dan Kondisi Jamarat Berdesak-desakan

Jurnalborneo.com

Akhmad Fauzin, Kepala Biro Humas Data dan Informasi Kemenag RI saat menyampaikan siaran pers dari MCH PPIH Pondok Gede Jakarta.
Akhmad Fauzin, Kepala Biro Humas Data dan Informasi Kemenag RI saat menyampaikan siaran pers dari MCH PPIH Pondok Gede Jakarta.

JAKARTA –  Saat ini seluruh jemaah haji dari berbagai belahan dunia termasuk jemaah haji Indonesia masih berada di Mina untuk menjalani rangkaian Haji yaitu melempar jumrah Ula, wustha dan aqabah.

“Jemaah haji diperbolehkan untuk meninggalkan Mina pada 12 Dzulhijah sebelum matahari terbenam nafar awal Atau meninggalkan Mina pada 13 Dzulhijjah atau nafar tsani.” terang Akhmad Fauzin juru bicara Kementerian Agama RI saat menyampaikan siaran pers hari ke-38 operasional jemaah haji.

Keberangkatan dari Mina, jelas Fauzin, menuju hotel di Makkah dimulai dari pagi hari hingga selesai. Jemaah akan dijemput dari tenda dan diantar ke hotel masing-masing di Mekah Al Mukaromah.

Fauzin berharap, pada saat meninggalkan Mina, jemaah haji seyogyanya terus bersyukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas segala rahmat yang telah diterima, sehingga dapat menjadi rangkaian ibadah hajinya dengan sempurna.” 

“Pemerintah kembali mengingatkan jemaah haji Indonesia agar mematuhi jadwal atau waktu dan jalur melontar jumrah yang telah ditetapkan dan yang telah diberikan sesuai kelompok terbangnya masing-masing.” tegas Fauzin dari Media Center Haji (MCH) Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Kamis siang, 29 Juni 2023.

Fauzin menyampaikan, agar jamaah Menghindari melontar pada saat cuaca panas yang berlebih dan dalam kondisi berdesak-desakan. “Jamaah lanjut usia dan kategori risiko kesehatan tinggi agar mewakilkan Lontar jumrahnya kepada keluarga sesama jemaah atau petugas yang telah melaksanakan melontar jumroh.” kata Fauzin

Pemerintah berharap, lanjut Fauzin agar jemaah lebih bijak dan lebih mengutamakan keselamatan serta kesehatan masing-masing, sehingga pelaksanaan melontar jumrah sebagai bagian wajib haji dapat terlaksana dengan aman dan tertib.

“Pada saat menuju dan saat di tempat melontar, jemaah agar tetap berkelompok, jangan memisahkan diri, jangan sungkan untuk meminta bantuan kepada petugas yang berada di setiap titik di jalur menuju jamarot dan bila menemui hambatan dan kesulitan segera minta bantuan kepada petugas setempat, juga membekali diri dengan air putih untuk menjaga kebugaran tubuh dan mencegah dehidrasi.” himbaunya.

“Kami memohon agar para tamu Allah selama berada di Mina dan akan menjalankan rangkaian ibadah haji lainnya senantiasa diberikan kekuatan kesehatan dan kelancaran serta meraih haji mabrur.” tutup Akhmad Fauzin mengakhiri siaran persnya.

SELAMAT IDUL ADHA 1444H/2023M 

Sementara itu Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas dari Mina menyampaikan ucapan selamat idul Fitri 1444 H. “Mari kita menjadikan Idul Adha ini untuk meningkatkan solidaritas kemanusiaan dan kedermawanan bangsa,” kata Menag Yaqut dari Mina, Kamis (29/6/2023).

Hal ini, menurut Menag, sesuai dengan keteladanan dari Nabi Ibrahim AS. “Nabi Ibrahim AS, bapak para nabi, merupakan sosok yang memiliki kemanusiaan dan kedermawanan yang luar biasa. Beliau memiliki kepekaan sosial yang sangat baik,” ujar Gus Men, panggilan akrabnya.

Sementara khusus bagi jemaah haji yang sejak kemarin mulai melakukan lempar jumrah, Gus Men berpesan seluruhnya agar tetap menjaga kesehatan. “Pertama, jemaah harus jaga stamina, jangan lakukan kegiatan yang tidak diperlukan,” ujarnya.

Selain itu, jemaah juga diminta tetap mengikuti arahan petugas dan pembimbing haji. “Jangan ambil inisiatif-inisiatif sendiri. Ikuti saja. Karena di Mina ini puncak kebutuhan fisik, jemaah sangat membutuhkan kekuatan fisik. Saya harap jemaah tetap jaga stamina dan ikuti pembimbing ibadah,” ujar Menag Yaqut.

Khusus bagi jemaah lansia, Menag mengimbau agar tidak memaksakan diri melaksanakan lempar jumrah. Mereka dapat meminta bantuan untuk badal lempar jumrah kepada jemaah yang lebih kuat fisiknya atau petugas haji.

“Perjalanan menuju jamarat ditempuh dengan jalan kaki dan ini sangat menguras energi. Terlebih saat ini cuaca di tanah suci sangat panas,” kata Menag.

“Kami minta untuk jemaah haji lansia, cukup beristirahat di dalam tenda Mina, dan membadalkan lempar jumrahnya. InsyaAllah ibadah hajinya tetap sempurna,” tandas Gus Men.(mun)

Penulis:

Hastag: