JAKARTA – Pelaksanaan penyelenggaraan ibadah haji, Selasa, 13 Juni 2023 memasuki hari operasional ke-22. Secara bertahap Jemaah haji gelombang kedua diberangkatkan dari berbagai Embarkasi di Tanah air menuju ke bandara King Abdul Aziz Jeddah, selanjutnya menggunakan jalan darat mereka akan diberangkatkan menuju ke Makkah Al-Mukarramah untuk menjalani umrah haji atau umroh wajib.
Akhmad Fauzin, Kepala Biro Humas, data dan informasi Kementerian Agama RI saat memberikan keterangan Pers melalui siaran langsung di kanal YouTube Kementerian Agama RI, Selasa siang, 13 Juni 2023, menyampaikan berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) hingga hari Senin, 12 Juni 2023, pukul 24.00 wib, Jamaah dan petugas yang sudah tiba di Arab Saudi berjumlah 134.416 orang, atau 349 kelompok terbang. Jamaah dan petugas yang didorong dari Madinah ke Makkah sebanyak 7.428 orang atau 19 Kelompok terbang, jemaah haji yang masih berada di Madinah sebanyak 28.512 orang atau 75 kloter.
Lebih lanjut Fauzin menjelaskan, jama’ah calon haji dan petugas yang masuk ke embarkasi hari ini (Selasa 12 Juni 2023) untuk selanjutnya diberangkatkan ke tanah suci berjumlah 7.814 orang tergabung dalam 20 Kloter, dengan rincian sebagai berikut :
1. Embarkasi Medan (KNO) sebanyak 360 orang (1 kloter),
2. Embarkasi Padang (PDG) sebanyak 393 orang (1 kloter)
3. Embarkasi Palembang (PLM) sebanyak 360 orang (1 kloter)
4. Embarkasi Jakarta Pondok Gede (CKG) sebanyak 786 orang (2 kloter),
5. Embarkasi Jakarta Bekasi (JKS) sebanyak 1.628 orang (4 kloter),
6. Embarkasi Solo (SOC) sebanyak 1.440 orang (4 Kloter),
7. Embarkasi Surabaya (SUB) sebanyak 1.750 orang (4 kloter)
8. Embarkasi Banjarmasin (BDJ) sebanyak 330 orang (1 kloter)
9. Embarkasi Kertajati (KJT) sebanyak 374 orang (1 koter), dan
10. Embarkasi Makasar (UPG) sebanyak 394 orang (1 kloter).
MENINGGAL DI TANAH SUCI
Akhmad Fauzin menyampaikan bahwa terdapat satu jemaah haji yang meninggal dunia di Jeddah yaitu atas nama Suwarni Suraji Miseri dari Embarkasi Surabaya asal kloter SUB-49, total jamaah meninggal di Jeddah 2 orang.
“Terdapat satu jemaah haji yang meninggal dunia di Madinah atas nama Abdul Karim Jumri asal Embarkasi Banjarmasin kloter BDJ-07, total jamaah meninggal di Madinah sebanyak 27 orang.” katanya.
Selain itu juga terdapat enam jemaah haji yang meninggal dunia di Makkah atas nama :
1. Akhmad Ibnu Solah, asal kloter SUB-18, dari Embarkasi Surabaya
2. Eman Rukiman Supardi, asal kloter JKG-27, dari Embarkasi Jakarta Pondok Gede,
3. Isop Oup Kholip asal kloter JKS-06, dari Embarkasi Jakarta Bekasi
4. Abdul Hakim, asal kloter KNO-05 dari Embarkasi Medan Kualanamu.
5. Suraji Sahdi Sarnojari, asal kloter SOC-09, dari Embarkasi Solo
6. Juminah Saprai asal kloter SUB-05, dari Embarkasi Surabaya.
“Sehingga sampai saat ini jamaah haji yang wafat di Makkah sebanyak 25 orang, sehingga secara keseluruhan jamaah haji yang wafat di Arab Saudi sebanyak 56 orang. Sesuai ketentuan jamaah haji yang wafat akan dibadal hajikan.” terang Fauzin.
Pelaksana puncak haji masih cukup lama, karena khususnya bagi jamaah lansia, dan resiko tinggi (Risti), Fauzin menghimbau untuk menghemat tenaga dan menjaga kesehatannya dengan baik.
“Untuk beribadah khususnya sholat lima waktu dapat memanfaatkan musholla hotel atau masjid di sekitar hotel. Jangan khawatir sholat di musholla dan masjid sekitar hotel memiliki keutamaan yang sama bila sholat di Masjidil Haram. Pelipatgandaan di tanah haram Makkah tidak dikhususkan di Masjidil Haram saja, tetapi mencakup semua tanah haram. Dan semua hotel jama’ah haji Indonesia berada di Tanah Haram.” Kata Akhmad Fauzin.
Mengingat suhu udara di Makkah berkisar antara 31-42 derajat Celcius bagi jamaah yang akan melaksanakan umrah wajib sebaiknya tidak memaksakan diri melaksanakan umrah wajib di momen terik siang hari dan momen kepadatan tinggi di Masjidil Haram. Utamanya bersamaan waktu sholat berjamaah.
“Jamaah yang tiba di Makkah pada siang hari sebaiknya tidak memaksakan diri melaksanakan umrah wajib tetapi istirahat terlebih dahulu di hotel. Selain kondisi Masjidil Haram padat pada waktu sholat, pada waktu rentang sholat kondisi terminal bus sholawat juga sangat padat oleh jamaah yang datang untuk sholat di Masjidil Haram dan pulang dari Masjidil Haram setelah sholat berjamaah.” jelasnya.
Dihimbau Fauzin, Jamaah yang tiba di Makkah pada siang dan sore hari bisa mengambil waktu umrah wajib pada malam hari. “Dan jemaah yang menuggu dan akan melaksanakan umrah wajib di momen yang lebih lapang dan tidak padat di Masjidil Haram harus tetap memperhatikan ketentuan-ketentuan dan larangan-larangan selama ihram.” wanti-wanti Akhmad Fauzin menjelang menutup pernyataan keterangan persnya.(mun)