Dua Kelurahan Bontang Termasuk Daerah Stunting Tertinggi di Bontang

Jurnalborneo.com

Diseminasi Audit Kasus Stunting Tahun 2023 oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKB) di Rumah Jabatan Walikota Bontang Senin, (11/7/2023).
Diseminasi Audit Kasus Stunting Tahun 2023 oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKB) di Rumah Jabatan Walikota Bontang Senin, (11/7/2023).

BONTANG – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bontang gelar Diseminasi Audit Kasus Stunting Tahun 2023 di Rumah Jabatan Walikota Bontang, guna mendiskusikan upaya penurunan angka stunting. Terutama, dua kelurahan yang memiliki data tertinggi angka stunting yaitu Tanjung Laut dan Tanjung Laut Indah.

Presentasi angka stunting harus berada di angka 14 persen pada 2024 mendatang. Sedangkan Kota Bontang pada 2022 berada di angka 21 persen.

Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan Pemerintah Kota Bontang Syafruddin mengungkapkan bahwa fokus audit diseminasi pertama di Kaltim ini berpusat pada Kelurahan Tanjung Laut dan Tanjung Laut Indah. Kemudian, pada periode kedua akan menyasar Kelurahan Guntung, Bontang Kuala, dan Bontang Baru.

“Alasan dua Kelurahan tersebut dipilih lantaran memiliki risiko stunting yang tinggi pada ibu hamil yang berusia di atas 35-40 tahun. Bahkan ada ibu hamil berisiko yang berusia 19 tahun,” paparnya Senin, (11/7/2023).

Dirinya harap, menuju Tahun 2045 Generasi Emas, anak-anak dapat tumbuh sehat dan cerdas.

“Waktu yang tersisa untuk menurunkan angka stunting sekitar 1,5 tahun lagi. Maka dari itu seluruh stakeholder harus bekerjasama untuk fokus mengentaskan kasus stunting di Kota Bontang,” ujarnya.

Sementara itu, Tim Pakar dari DPPKB membeberkan hasil audit yang telah pihaknya lakukan, yakni tiga ibu hamil beresiko yang diaudit oleh tim pakar dr. Khairul dan tiga calon pengantin (catin) beresiko yang diaudit oleh dr. Putu.

“Ibu hamil harus diberi edukasi, asupan gizi, tablet tambah darah bagi ibu hamil dan remaja putri, asi eksklusif bagi bayi, serta mendapatkan makanan pendamping asli,” terangnya.

Menurutnya, bayi dengan gizi buruk akan mendapat layanan tata laksana gizi buruk, pemantauan tumbuh kembang, serta imunisasi dasar yang lengkap.

“Semoga di 2024 persentase angka stunting bisa dibawah 14 persen. Seperti yang diketahui angka stunting di 2022 turun sebanyak 5,3 persen dari tahun sebelumnya,” ujarnya.

Penulis:

Hastag: