BONTANG – Ketua Komisi III DPRD Kota Bontang Amir Tosina meminta Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kota Bontang untuk segera merealisasikan program kerja DPKKP tahun anggaran 2023, termasuk program Bedah Rumah untuk warga Bontang.
Hal tersebut disampaikan, saat Komisi III DPRD Kota Bontang bersama Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) melakukan rapat terkait program dan realisasi tahun anggaran 2023, Senin (4/9/2023), di Kantor DPRD Kota Bontang.
Amir Tosina menuturkan, sebanyak Rp 60 miliar lebih dana APBD dialokasikan untuk program Dinas PKPP.
“Dari dana tersebut, baru terealisasi sekitar 70 persen anggaran yang digunakan untuk merealisasikan program-program mereka,” ungkapnya.
Amir menekankan agar seluruh anggaran dapat terpakai untuk keseluruhan program yang telah dirancang. “Akhir tahun saya harap semua program selesai,” terangnya.
Salah satu program yang gencar digelar adalah bedah rumah. Bedah Rumah merupakan salah satu program berkelanjutan yang diusung untuk kesejahteraan masyarakat.
“Salah satu program yang harus terus berjalan setiap tahunnya yakni Bedah Rumah. Ini juga sesuai dengan instruksi gubernur untuk masyarakat Kota Bontang,” ucapnya.
Tak hanya berdiri sendiri, Pemerintah Kota Bontang juga menggandeng perusahaan-perusahaan di Kota Bontang seperti PT Pupuk dan PT Badak.
“Hal ini bertujuan agar masyarakat dapat merasakan dampak dari berdirinya perusahaan ditengah-tengah kediamannya,” harapnya.
Edi Prabowo, Kepala Dinas PKPP Kota Bontang menyebutkan, sebanyak 255 unit rumah menjadi target bedah rumah, 35 unit berasal dari APBD, 100 unit dari bantuan pusat, dan 120 unit dari bantuan lainnya.
“Tidak hanya perusahaan saja, kita juga menggandeng pengelolaan zakat, seperti baznas, yaumil, maupun csr,” paparnya.
Edi menjelaskan, rehab oleh pemerintah ini, untuk satu unit rumah biayanya sekitar Rp 20 juta. Rehab rumah ini bukan perubahan secara total, namun hanya rehab bagian yang rusak.
Berbeda dengan PT Pupuk yang telah melakukan bedah rumah untuk 18 unit rumah, yang menggunakan dana Rp 120 juta untuk per satu unit rumah. “Jadi mereka membongkar total rumah yang akan dibedah,” lanjutnya.
Dirinya berharap, di anggaran tahun depan, dana untuk bedah rumah dapat dinaikkan hingga Rp 35 juta. “Ini disesuaikan dengan kenaikan harga bahan bangunan yang semakin naik,” tandasnya.*