KUTAI TIMUR – Salah satu upaya mendorong perekonomian masyarakat adalah lewat usaha mikro kecil dan menengah serta ekonomi kreatif. Oleh karena itu Komisi B mendorong agar OPD yang membidangi hal tersebut terus berbenah dari berbagai sisi. Hal tersebut diutarakan oleh Ketua Komisi B DPRD Kutim Hephnie Armansyah.
Politisi Partai Persatuan Pembangunan ini juga menyebutkan bahwa OPD terkait bukan hanya sebagai tempat untuk pengajuan proposal tetapi sebagai penggerak dan pendamping masyarakat dalam meningkatkan produktivitas masyarakat. Tentu OPD yang membidangi hal tersebut perlu mendapatkan support dalam mengembangkan program agar tidak monoton.
“Sebagai penggerak perekonomian masyarakat, OPD terkait harus bisa menjadi sumber referensi segala bidang keilmuan terutama sains dan teknologi, juga tidak lepas di bidang pertanian karena negara kita agraria. Penguatan pendampingan harus didukung lewat pembenahan agar tidak monoton, seperti dibuat konsep cafe atau mall bahkan jika memungkinkan dibuat konsep futuristik,” jelasnya.
Politikus asal PPP ini juga mengharapkan perhatian pusat kepada UMKM dan koperasi di kabupaten/kota. Secara prestasi, keberadaan UMKM daerah sebenarnya tak kalah menarik. Hanya saja dengan anggaran yang minim acap kali pengembangan usahanya kurang optimal.
Hephnie juga mengharapkan, dengan era perkembangan digitalisasi tentunya peran OPD bisa menjadi seperti Google untuk memudahkan masyarakat mengakses jejaring dan mitra kerja dari tingkat pusat hingga desa.
“Banyak UMKM di daerah mempunyai prestasi, pendampingan pun dilakukan di pedesaan dari petani sampai ibu rumah tangga dapat penyuluhan dan pendampingan namun karena anggaran sangat minim, informasi yang diberikan pun terbatas. Harapannya, OPD di daerah-daerah bisa mengakses pusat informasi data di pusat sehingga bisa bekerja seperti mesin pencarian google baik berupa mitra kerja, potensi dan hal lainnya di berbagai bidang yang dapat menunjang potensi dari UMKM di daerah,” terang Ketua Komisi B ini. (Adv/DPRDKutim/Q)