JAKARTA – Imbas dari konflik di Negara Sudan, dimana adanya bentrokan antara militer dan pasukan paramiliter yang menimbulkan sedikitnya sekitar 400 orang dilaporkan tewas, pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melaporkan ada enam warganya ikut dipulangkan ke Indonesia.
Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor secara khusus meminta warga Kaltim yang berhasil dievakuasi dari Sudan, agar segera ditangani dengan baik.
Banyak mahasiswa berasal dari Kalimantan Timur yang menuntut ilmu di Negara Sudan, Jum’at (28/4/2023) sudah tiba di Bandara Soekarno-Hatta, sementara ditampung di Kantor Perwakilan Pemprov Kaltim di Jalan Kwitang Jakarta.
“Pak Gubernur minta agar warga Kaltim terdampak konflik Sudan yang berhasil dievakuasi segera ditangani, dan menyarankan agar mereka ditampung di Kantor Perwakilan Pemprov Kaltim di Jakarta,” ungkap Kepala Biro Administrasi Pimpinan (Adpim) Setdaprov Kaltim Syarifah Alawiyah atau yang karib disapa Yuyun ini, Minggu (30/4/2023), dalam keterangan resminya.
Dari data yang diterima ketujuh warga Kaltim dan Kaltara yang telah berhasil di evakuasi dan saat ini berada di Jakarta, adalah :
- Tika Hamidah – (lulus/lagi pengurusan ijazah s1/ international university of Africa) Asal kota Samarinda-Kaltim
- Muhammad Irham – (lulus/lagi pengurusan ijazah s1/International University of Africa) Asal Samarinda-Kaltim
- Naila Fauziah – Semester 5 (University of the Holy Quran and Islamic Sciences Omdurman) Asal Tarakan-Kaltara
- Mariati Maulida – Semester 5 (International University of Africa) Asal Samarinda-Kaltim
- Qurrotul Aini Mufidah – Semester 7 (Internasional University of Africa) Asal Tanah Grogot, Paser – Kaltim
- Yosafat Nugraha Aji Pratama– Staf Indomie Khartoum (kloter 2) Asal Balikpapan – Kaltim
- Ahmad Rauf – Semester 7 (International University of Africa) Asal Babulu, PPU – Kaltim.
Warga Kaltim yang berhasil dievakuasi agar merasa tenang dan nyaman setibanya di Indonesia, serta perlahan dapat menghilangkan trauma akibat konflik antara tentara nasional dan paramiliter (RSF) di negara yang terletak di Afrika bagian Utara ini.
Gubernur Isran Noor juga meminta juga meminta agar organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk bergerak cepat. Juga membantu melakukan koordinasi dan komunikasi dengan kementerian serta badan teknis pusat guna mengatur kepulangan ke Kalimantan Timur.
“Pak Gubernur ingin mereka semua tetap tenang dan segera pulih dari trauma konflik Sudan,” pungkas Yuyun
Enam orang warga Kalimantan Timur (Kaltim) dan satu orang warga Kalimantan Utara (Kaltara) kini berada dalam penanganan Kantor Penghubung Pemprov Kaltim di Jakarta. Mereka akan segera dipulangkan ke kabupaten/kota masing-masing. Di mana tiga di antaranya berasal dari kota Samarinda.
Kantor Penghubung Pemprov Kalimantan Timur memastikan ketujuh orang itu, 6 di antaranya mahasiswa/mahasiswi, dalam kondisi baik dan sehat walafiat.
Kepala Kantor Penghubung Pemprov Kaltim di Jakarta, Raihan Fida menyampaikan Badan Penghubung Kaltim masih terus berkoordinasi dengan Kemenlu, Kemendagri terkait WNI Asal Kaltim lainnya yang mungkin masih belum terdata.
Kesemua warga Kaltim, di mana 4 orang sudah ada di Kantor Penghubung Pemprov Kaltim di Jakarta dan tiga lainnya datang menyusul, ditangani dengan sangat baik.
“Selama di kantor penghubung semua ditangani dengan baik. Mohon doanya agar semua berjalan dengan lancar hingga nanti kembali ke keluarga masing-masing,” ucap Raihan Fida.(*/mun)