SAMARINDA – Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Ananda Emira Moeis mendesak Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim untuk segera menindaklanjuti penanganan kasus kekurangan gizi kronis atau stunting.
“Stunting di Kaltim tak turun-turun, masih di angka 23 persen. Itu sudah jadi salah satu prioritas (kebijakan) pusat juga. (Pemerintah) pusat, setahu saya, juga sudah kirim bantuan-bantuan banyak untuk penanganan stunting,” ujar Ananda, Minggu (12/11).
Menurutnya, stunting adalah masalah serius yang berdampak pada kualitas sumber daya manusia (SDM) generasi penerus. Ananda, yang juga Ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPRD Kaltim, menyatakan bahwa stunting menggambarkan kondisi anak mengalami gangguan pertumbuhan dari ukuran semestinya. Faktor-faktor pemicu stunting sangat kompleks dan harus ditangani mulai dari remaja putri, ibu hamil, hingga penanganan ibu terhadap anaknya.
“Peran pemerintah amat vital dalam penanganan stunting, termasuk juga mengoptimalkan posyandu di desa-desa. Jika dijalankan sesuai prosedur, tumbuh kembang anak dapat terawasi oleh penggiat Posyandu,” tambahnya.
Ananda mengemukakan bahwa pemerintah pusat maupun daerah telah memberikan bantuan yang cukup baik untuk posyandu-posyandu. Meskipun demikian, dia berharap penanganan stunting dapat lebih dimaksimalkan untuk mencapai angka di bawah standar nasional.
Legislator daerah pemilihan Samarinda itu menjelaskan bahwa Posyandu memiliki peran vital dalam menangani stunting karena menjadi garda terdepan pelayanan kesehatan dan gizi bagi ibu hamil dan balita.
“Posyandu adalah salah satu bentuk partisipasi masyarakat dalam meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan keluarga. Melalui Posyandu, kita bisa mendeteksi dini dan mengatasi masalah stunting yang masih menjadi tantangan di Kaltim,” ungkapnya.
Ananda juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dunia usaha, perguruan tinggi, dan masyarakat dalam menangani stunting. Ia menambahkan bahwa penekanan pada stunting untuk meningkatkan kualitas SDM sejalan dengan kesiapan Kaltim menghadapi tantangan Ibu Kota Negara (IKN).
“Kita penyangga utama IKN. Kita mesti menyiapkan SDM berkualitas yang mumpuni,” pungkasnya. (Adv/DPRD Kaltim)