SAMARINDA – Emergency Medical Team (EMT) Info Taruna Samarinda (ITS) mengajukan protes kepada dinas terkait agar tinggi portal yang di pasang dua hari lalu di jembatan Mahakam Kota (Mahkota) II baik di sisi Palaran maupun Sungai Kapih Sambutan agar ketinggiannya disesuaikan dengan tinggi ambulance. Karena jika dengan tinggi portal yang ada hanya 190 cm pasti akan sangkut rotarinya jika ambulance melintas.
Melihat kondisi ini dan adanya keluhan dari Anggota EMT-ITS, Ketua Info Taruna Samarinda Joko Iswanto meminta ambulance yang tergabung di EMT-ITS untuk berkumpul jembatan Mahkota II sisi Sungai Kapih dan ambulance yang dari Samarinda Seberang maupun Palaran kumpul disisi Palaran untuk ketinggian portal.
Uji coba ketinggian portal di Jembatan Mahkota II di Kota Samarinda menunjukkan hasil yang memprihatinkan. Belasan ambulance di Samarinda menghadapi tantangan serius saat berusaha melewati Jembatan Achmad Amins (Mahkota II) setelah dipasang portal besi dengan ketinggian hanya sekitar 2,06 meter.
“Setelah dipasang portal besi yang hanya memiliki ketinggian sekitar 2,06 meter saja, tentu kesulitan bagi Ambulance untuk dapat melewati portal tersebut, karena mobil Ambulance dilengkapi sirine dan lampu rotator yang pasti akan tersangkut di bagian rotarinya. Dari 15 ambulans mengikuti uji coba lintasannya, 8 di antaranya tersangkut di portal,” ujar Joko Iswanto ditengah-tengah uji lintas ambulance Di Portal Jembatan Mahkota II, Senin Sore, 7 Agustus 2023.
Joko Iswanto, Ketua Info Taruna Samarinda (ITS), mengatakan bahwa jembatan ini menghubungkan dua Kecamatan, yakni Sambutan dan Palaran, serta Samarinda seberang, dan menjadi solusi efisien dalam menjemput pasien. Namun, tingginya portal yang dipasang menjadi masalah serius bagi ambulance yang harus melewatinya.
“Kami sudah mengukur bersama dengan Dishub Samarinda, semoga langkah yang kami lakukan hari ini dapat menjadi acuan untuk solusi kedepannya bagi ambulance,” harapnya.
Saat uji lintas, tampak ambulance yang tidak bisa melintas antara lain Ambulance RTS Kota, Ambulance IEA Arrival NR, Ambulance Sungai Lais unit L300, ambulance sungai Lais unit Isuzu 77 Ps, Ambulance Balakarcana. Sedangkan ambulance yang bisa melintas antara lain ambulance Perindo, Ambulance PWI Kaltim Peduli, Ambulance IKAT, Ambulance LBN. Sedangkan Ambulance Mujadi (RKM Gunung Kelua) tampak hadir tetapi tidak ikut uji lintas.
“Kalau ambulance yang unitnya jenis Grandmax, Triton Double Cabin atau lebih besar lagi dapat dipastikan tidak bisa melintas, sementara ambulance yang unitnya APV, Kijang, masih bisa melintas walau ngepres sisa dua jari saja,” Ucap Achmad Zaini dari Ambulance LBN.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Samarinda, Hotmarulitua Manalu, melalui Analis kebijakan ahli muda Dishub Samarinda, Marilian Rizal, mengakui bahwa portal ini sudah terpasang selama dua hari. Namun, hari ini, para relawan meminta agar tinggi portal diubah menjadi 2,5 meter agar semua ambulance dapat melintas dengan aman.
“Kami sudah mengukur dan mendapatkan acuan ukurannya, kami akan mencoba membahasnya dengan pimpinan. Perubahan ini akan berada di bawah koordinasi Dinas PUPR,” ungkap Rizal.
Pihaknya berharap perubahan tinggi portal dapat dilakukan sesegera mungkin demi kepentingan banyak orang, sehingga mobilitas ambulance dapat beroperasi dengan normal dan aman.(mf/mun)